Penglihatan Lebih ( Part 50 ) Hari Pertama Sekolah

Cerita Campur - Hari Pertama Sekolah

Hari ini adalah hari pertama sekolah, yap gue di sekolah negri lagi, karena gue udah ada motor jadi gue bakalan jemput tiara kali ini. Kali ini gue pake jaket karena gue udah ada motor, dulu sih masih pake angkot ya bodo amat ya, ini hari pertama sekolah jadi gue harus pagi juga kalo telat ga enak, karena murid baru jadi harus jaga image dulu lah ya heheh. Seperti biasa gue mau berangkat sekolah pasti pamit sama nyokap gue, ade gue? dia di anter nyokap kok.




"maaaaahhhhhhh, wildan mau berangkat" kata gue
"yaudah berangkatlah sana" kata nyokap
"uang jajan mana mah?" kata gue
"dikira ga pake uang jajan mama udah seneng aja" kata nyokap
"dih pede ma, masih butuh uang jajan nih, motornya gede minum bensinnya" kata gue
"bilang aja buat pacaran duitnya, ribet amat pake acara bensin" kata nyokap
"iya itu juga sih hehehehe" kata gue
"hemmmm dasar perjaka, nih uangnya" kata mama ngasih uang jajan
"lebihin dong mah nge pas banget" kata gue minta lagi
"yaelah nih anak ya, yaudah nih nih" kata nyokap gue ngasih lagi
"nah gitu dong, makasih mah" kata gue 
"yaudah sana berangkat nanti telat" kata nyokap
"iya mah siapppp" kata gue
"awas ati ati, jangan pelan-pelan ya" kata nyokap
"iya mah, tenang aja paling pake kecepatan 20kmh" kata gue
"iya sisanya kan?" kata nyokap
"iyalah, jalan pelan ga enak mah ngantuk" kata gue
"pinter ini baru anak mamah, dah sana ngebut makanya di beliin motor begituan" kata nyokap
"siapppp, dadah mamah" kata gue
"dahhhhh" kata nyokap

Gue kaitkan helm di tas gue dan gue meluncur ke depan perumahan tiara, sesampainya di rumahnya gue salam ke nyokapnya dan ketemu kakaknya.

"aduh ade gue udah di bawa sama cowo aja" kakaknya tiara
"hehehe bolehkan kak? abis adenya cantik sih" kata gue
"ya boleh aja kalo dia mau gih" kata dia
"ya maulah teh makanya kita pacaran" kata gue
"tapi jangan sampe ade gue kenapa-kenapa ya awas lu" kata dia
"apaan sih kak ah, udah sana kakak berangkat dari pada gangguin wildan" kata tiara
"ih kok jadi lu yang ngambek sih?" kata kakaknya
"yaialah, lu gangguin wildan kak, dari pada lu ga laku-laku mending gue laku" kata tiara
"dih bodo amat ngeselin gue punya ade" kata kakaknya
"heheh dah ah kita pergi, pergi dulu ya kak" kata gue
"yaudah ati ati ya wil, lu bawa ade gue" kata dia
"iya kak pasti" kata gue

Kita semua meluncur ke sekolah, gue ngebut? jelas, gue kalo lagi naik motor pasti ngebut kalo ga gue pasti ngantuk setengah mampus, tiara pegangan kenceng ke gue tapi dia ga ngomel dengan aksi gue di jalanan hehhe, Sesampainya di sekolah gue liat motornya dimas sudah terparkir dan gue parkir di sebelahnya, gue liat ke arah kantin ternyata ada dia sama nanda sudah disana.

"eh tae lama banget lu dateng" kata dimas
"lama apaan, tas lu masih disini, mesin motor lu masih panas, dan minuman lu masih penuh, lu juga baru dateng nyet" kata gue
"setan tau aja, duduk sini" kata dimas
"kita sekelas lagi nih?" kata tiara 
"iya dong, akhirnya ya heheh" kata nanda

Gak lama ini cewe yang tadinya berisik jadi tiba-tiba hening dan mata mereka tertuju pada satu cowo.

"aduhhhh ganteng banget" kata tiara
"iya ganteng banget yaampun" kata nanda

gue sama dimas liat ke arah mata mereka dan kita melihat sesosok cowo cukup tinggi dan bener aja ganteng bray, gue yang cowo aja nafsu liatnya *upssss. Ralat, gue ga suka cowo cuman cinta. Melihat reaksi dua cewe ini panas juga ya kuping dengernya.

"EHEMMMMM" kata dimas
"apaan sih yang ih ganggu aja itu ganteng ih" kata nanda
"...." gue diem nyeruput minuman dimas
"..." dimas juga diem terus ngambil minuman yang gue minum tadi
"yang yang itu ganteng deh" kata tiara narik tangan gue
"hemmmm" kata gue sambil buka hp
"itu ganteng sumpah" kata tiara
"kejarlah" kata gue ketus
"bener ya aku kejar heheh" kata tiara
"GIHHHHHH" kata gue liatin tiara
"dihhhh cemburu" kata tiara senyum
"dihhh males, gih gih kejar" kata gue dorong-dorong tiara
"dihhhh gitu amat hehehe" kata tiara senyum 
"wil, kayaknya kita mesti cabut" kata dimas ngambil tas
"iya nih ya.... kudu cabut" kata gue ngambil tas terus diri

Gue sama dimas diri dan menuju ke arah kelas dan 2 cewe ini lari ke arah kita.

"cieeeee cemburu yah" kata tiara gangguin gue
"KAGA" kata gue
"ih ini juga loh ra, pacar aku cemburu" kata nanda
"IDIH OGAHHH" kata dimas
"cieeee cemburu nih 2 cowo" kata tiara
"OGAHHHHHH" kata gue sama dimas

sesampainya di kelas seperti biasa kita duduk di pojok belakang kelas, ternyata kelas 10-3 ini rame banget dan orangnya aneh aneh, setan? pasti ada, dan untungnya adalah WC nya ada di dalem kelas, dan untuk masuk ke dalam kelas, sepatu harus di buka, biar kelas tetap bersih. Suasana kelas begitu rame dan adem, pake AC? kaga pake AC alam iya jendela kelas di buka semua dan masih banyak embun pagi hari. Setelah menunggu beberapa lama akhirnya wali kelas dateng.

"Selamat pagi" kata bu Tika(samaran, sejujurnya gue lupa nama aslinya)
"PAGI BUUUUU...." suara seisi kelas kecuali gue sama dimas
"saya disini sebagai wali kelas kalian, dan selamat kalian adalah siswa yang terpilih masuk sini lewat jalur mandiri, sekarang biar cepet aja ya, saya mau menentukan siapa ketua kelasnya dan wakilnya tapi sebelumnya absen dulu ya" kata bu tika

Di absenlah semua anak kelas gue berusaha menghafal semua nama di kelas ini tetapi nyatanya.... tidak berhasil gue lupa, otak gue pendek buat menghafal. Setelah di absen sekarang menentukan siapa ketua kelasnya dan siapa wakilnya.

"Sekarang saya akan menentukan ketua kelasnya ya, siapa yang mau jadi ketua kelas?" kata bu tika
"WILDAN AJA BU" kata dimas teriak
"setan" kata gue nendang kursinya.
"mana yang namanya wildan?" kata bu tika
"...." gue angkat tangan dan mencoba buat senyum
"sepertinya kamu cocok buat jadi ketua kelas" kata bu tika
"ibu yakin?" kata gue
"saya yakin, kamu jadi ketua kelas ya?" kata bu tika
"okelah bu" kata gue terpaksa
"oke ketua kelasnya wildan ya, sekarang kamu tentukan wakilnya" kata bu tika
"...." gue nunjuk DIMAS tanpa DOSA
"kenapa jadi gue anjing" kata dimas
"dia wakilnya?" kata bu tika
"engga...engga bu bohong" kata dimas
"tadi ibu bilang suruh saya yang nunjuk kan? nah saya nunjuk dia" kata gue tanpa dosa
"baik kalo gitu wakilnya kamu ya" kata bu tika
"ahhhh lu ya, awas lu" kata dimas melotot
"BODO AMAT" kata gue
"sekarang kalian tentukan bendahara dan sekertaris" kata bu tika 

Spontan gue nunjuk tiara dan dimas nunjuk nanda.

"KOK GUEEEE?" kata tiara dan nanda
"mereka aja bu" kata dimas
"mereka ya? siapa sekertaris dan siapa bendahara?" kata bu tika
"...." gue sama dimas nunjuk tiara terlebih dahulu
"dia sekertaris?" kata bu tika
"...." gue sama dimas mengangguk
"berarti yang satu lagi bendahara ya?" kata bu tika
"...." gue sama dimas mengangguk lagi 
"oke sudah di tentukan ya, sisanya buat yang piket saya yang tentukan" kata bu tika

Gue liat tiara matanya kaya mata dendam ke gue dan gue cuman menjulurkan lidah ke dia yang berarti meledek. Kan katanya mau seneng bareng susah bareng ya jadi harus terima, saat lagi menentukan jadwal piket gue minta izin ke wc yang letaknya di pojok ruangan. Baru membuka pintu disana ada sesosok cewe yang melihat ke arah gue dengan tajam. 

"apa lo liat-liat tan? gue mau kencing awas lo" kata gue
"..." dia hanya senyum dan itu ngeri, lebih dari joker
"ga usah senyum deh lo jelek senyum lo" kata gue
"..." senyumannya menghilang tapi yang berubah adalah matanya
"ah tau deh ah gue mau pipis, gue sumpahin bintitan lu" kata gue baru buka retsleting celana gue
"dek wildan, apakah dia harus saya usir?" datang mbah bram dari belakang TIBA-TIBA
"astaga, mbah brammmmmmmm.... kenapa main nyelonong masuk aja sih?" kata gue nutupin selangkangan gue
"habis dia ganggu dek wildan kan?" kata mbah bram
"ya biarin aja mbah, namanya juga setan, permisi kek mbah kalo mau nongol" kata gue
"jadi dia saya biarkan saja dek?" kata mbah bram
"iya biarin aja mbah" kata gue
"baik dek" kata mbah bram dan dia duduk di belakang gue
"mbah ngapain disini?" kata gue
"nungguin dek wildan" kata mbah bram
"mbah bram, saya mau kencing, bisa tolong keluar ga sebentar" kata gue
"baik dek" kata mbah bram keluar kamar mandi nembus pintu
"pake pintu sih, cuman kenapa di TEMBUS?" kata gue dalem hati

Setelah keluar kamar mandi gue duduk kembali di kursi gue, setelah pembagian piket dan ceramah panjang lebar akhirnya sekolah di bubarkan. Saat jalan di ke parkiran, nih cewe dua ngeliatin sosok cowo yang tadi pas di kantin. 

"ya ampun sumpah ganteng banget" kata tiara
"...." gue diem yang tadinya mau pake helem tapi ga jadi
"ih bener tuh cowo seksi abis" kata nanda
"..." dimas diam dan ngeliatin mata gue ngasih kode

Akhirnya karena kuping kita udah panas kita datengin aja deh tuh cowo terus kita kenalin ke nih cewe berdua dari pada ngomong ga jelas.

"ehhhh kalian mau kemana" kata tiara 
"diem sini pssssstttt" kata gue

Gue sama dimas datengin tuh cowo biar tuh cewe-cewe kenalan sama cowo ini yang katanya GANTENG.

"bro" kata gue nepuk pundak dia
"eh iya ada apa ya?" kata dia
"tuh disana ada cewe-cewe mau kenalan" kata dimas nunjuk tiara dan nanda, sedangkan tiara dan nanda mulai salting deh
"wah cantik-cantik ya" kata dia senyum, dalem hati gue? "SETAN" itulah yang ada di hati gue
"kesana bentar yu" kata gue
"yaudah ayo ga masalah" kata dia

Kitapun menggiring ini cowo menuju cewe ganjen ini.

"nih cowonya" kata dimas 
"ihhh apaan sih lu berdua ishhhhhh" kata nanda
"oh ya nama lu siapa bro?" kata gue ngurulin tangan
"gue martin" kata martin jabat tangan gue dan senyum

kita semua jabat tangan dia dan memperkenalkan diri satu-satu, setelah beberapa percakapan kita mau izin pamit ke dia buat pulang duluan.

"eh bro" kata martin
"yap ada apa?" kata gue
"BTW macan lu keren gagah" kata dia

Gue sama dimaspun kaget pas dia ngomong gitu ke gue berarti dia bisa lihat, terus dia siapa?


EmoticonEmoticon