Penglihatan Lebih ( Part 69 ) Pekerjaan Untuk Tiara

Cerita Campur - Pekerjaan Untuk Tiara

Hari ini adalah hari senin dan gue sudah pegang form yang harus di isi oleh tiara agar bisa mendapat pekerjaan dan gue harus bisa yakinin dia buat ambil pekerjaan ini, walau gue tau waktu adalah taruhannya. Waktu gue buat pacaran sama dia tentu jadi berkurang dan itu setimpal dengan masa depan yang akan dia hadapi nantinya.

Setelah bersiap-siap untuk berangkat kesekolah gue suruh mbah bram dan nyai lim untuk menghilang terlebih dahulu karena gue mau pergi sekolah. Setelah meminta uang jalan ke nyokap gue langsung berangkat ke arah rumahnya tiara untuk gue jemput. Setelah sampai di rumahnya tiara ternyata papanya sedang cuti kerja sehingga bokapnya ada di rumah hari ini dan gue hanya melihat satu keluarga yang manis ini, tapi gue harus mengambil langkah untuk tiara. Sesudah menjemput dia,kita pergi ke sekolah bareng sesampainya disana gue belum melihat rangka motor dua orang ini, yap motor dimas dan martin. Gue dan tiara duduk duluan dikantin dan gue sengaja belum memesan minuman biar barengan aja.




"yank mau pesen minuman ga? sekalian buat mereka" kata tiara di sebelah gue
"nanti aja kalau dimas sama martin udah di sini" kata gue
"oke deh mereka masih lama ga ya? setengah kan lagi masuk" kata tiara 
"gak kok bentar lagi mereka dateng" kata gue

dan benar saja tidak lama martin dateng dan parkir di sebelah motor gue dan dimas berikutnya sama nanda parkir di sebelah motor martin.

"yank aku pesenin sekarang?" kata tiara 
"tunggu dulu mereka mau minum apa baru pesenin yank" kata gue
"oke deh" kata tiara
"gile tumben dateng duluan ada apa nih" kata martin
"ada topan bray, gue lagi pengen pagi pagi aja" kata gue
"mana nih minuman?" kata dimas duduk di depan gue
"ada tuh di om joe" kata gue
"pesenin kampret" kata dimas
"lo mau apa?" kata gue
"ya gue biasa kopi kaya lu" kata dimas
"aku jus jeruk anget deh" kata nanda
"gue teh anget manis ya" kata martin
"nah yank baru deh pesenin tolong ya yank" kata gue
"siap bossssss" kata tiara pergi ke om joe
"gue mau ngasih form hari ini ke dia pulang sekolah" kata gue 
"dimana lokasi?" kata martin 
"di sini aja" kata gue nunjuk kantin
"ga di rumah gue aja?" kata dimas
"bebas bos" kata gue
"yeeee pea plin plan" kata dimas
"yaudah rumah lu aja kalau gitu" kata gue
"oke rumah gue ya" kata dimas
"tenang wil gue bantu kok" kata nanda
"oke thx ya" kata gue 
"pada ngomongin apa sih?" kata tiara dateng
"kita semua mau ke rumah dimas nanti ra, ikut yah yah" kata nanda
"oke deh boleh, kamu ikut kan yank?" kata tiara
"ya jelas lah tiaraaaaa, otak lu kegeser ya?" kata gue
"hehe ampun raja" kata dia 

Tidak lama kemudian adalah bel sekolah dan kita semua masuk kelas sayangnya martin beda kelas sama gue. Setelah masuk kelas inget sama cewe yang teriak teriak goblok gara-gara ngeliat setan, setelah kejadian itu gue di liatin terus sama dia, mulai dari bagiin hasil ujian, buku, segala macem pasti mampir ke meja gue padahal kan gue ketua kelasnya.

"wil tuh ada yang liatin lu terus" kata dimas
"bodo amat" kata gue
"ehemm cieeeee ada yang naksir tuh" kata tiara
"bodo amat asli" kata gue
"dia beneran suka loh sama lu wil" kata nanda 
"bodo amatttt, ada satu yang dia lupa, gue punya pacar" kata gue
"ahhh gapapa kali asku juga ga merasa tersaingi sama dia" kata tiara
"gila beneran kali ya lu ra" periksa otak gih" kata gue
"lah liat aja kenyatannya" kata tiara 
"yaudah sih biarin aja" kata gue
"enaknya jadi lu wil, banyak cewe yang suka" kata dimas
"jadi kamu mau playboy kalo laku? iya?" kata nanda
"eh bukan gitu yank asli sumpah" kata dimas
"mampussss" kata gue
"dasar otak cacat" kata nanda
"makan tuh" kata gue

Hari ini adalah mata pelajaran yang paling gue BENCI yaitu BAHASA INDONESIA buat anak sixers pasti tau siapa guru yang gue maksud, orangnya perfeksionis dengan kata BAKU dan kata kata yang BAIK DAN BENAR, mending kalo dia ketawanya bagus, kayak NENEK LAMPIR GITU. setelah 2 jam pelajaran dia akhirnya istirahat pertama dan gue sama dimas langsung gelar tiker di belakang kelas dan tidur tiduran di situ.

"ahhhh asli enak banget tiduran disini" kata gue males malesan
"untuk nih tiker di taro disini ya" kata dimas
"nah itu dia" kata gue
"hahhh kalian tuh ya males malesan terus kapan semangatnya sih?" kata nanda
"nanti kalo udh mau kiamat" kata gue
"emang lu mau kiamat?" kata nanda
"asli sumpah pengen nan, ga mikirin idup lagi gue" kata gue
"lu ada masalah apa sih emang nyet?" kata dimas
"adalah pokoknya, cape gue, lu pikir gue gada masalah?" kata gue
"ya mana keliatan kelakuan lu begitu terus" kata dimas
"tai lu, partner bukan sih lu?" kata gue
"menurut lo nyet?" kata dimas
"ohh bukan okeh" kata gue
"baik" dimas nendanf kaki gue
"kalian tuh sesaat kaya ade kaka tau ga, dan gue seneng liat kalian" kata tiara
"OGAHHHH" kata gue
"halah ogah ogah tapi kalian tuh kaya tom and jerry benci tapi cinta satu ga ada di cariin" kata tiara
"tuh denger nyet" kata dimas
"mati lo sono anjing" kata gue


Lagi asik asik nyantai di kelas tiba tiba hesti cewe yang waktu itu gue bantuin dia ikutan nimbrung sama kita. 

"hei keberatan ga kalo gue gabung?" kata hesti senyum ke kita
"ehhh boleh hes siapa yang ngelarang sih" kata tiara narik kaki gue biar bangun
"iya iya duduk aja hes duduk" kata gue duduk dan senderan di tembok kelas belakang
"ada apa hes?" kata dimas
"ga ada apa apa sih pengen ikutan aja, abis kayaknya kalian selalu ber 4 tapi rame banget" kata hesti
"lu kira kita apaan hes, yang ada bukan rame, ribut iya" kata gue
"hehe ya gapapa lagian gue liat dimas sama wildan nih kompak banget" kata hesti
"lah emang hes kamu gatau sih nih anak ketemunya gimana" kata tiara
"susah untuk di jelaskan" kata nanda
"ya panjang deh pasti kalo di ceritain, tapi bener kan gue boleh gabung duduk sini?" kata hesti
"iya hestiiiii, gapapa kalem aja sih" kata gue
"oke deh hehehe asik temen baru" kata hesti
"emang selama ini kita bukan temen?" kata dimas
"lah gue kira engga" kata hesti
"kemana aja HESTIII udah mau setahun" kata gue
"kan gue kira wil hehe" kata hesti

singkat cerita kita semua sudah pulang sekolah dan menuju ke rumahnya dimas, dimana rencana gue adalah mau memberikan form ini untuk tiara. Singkat lagi kita ber lima sudah di rumah dimas dan tentu kita semua salam ke orangtuanya dimas.

"pulang" kata dimas
"wih rame bawa temen temen toh" kata bokapnya
"iya om maaf ngerepotin kita mau main ga ada tempat soalnya" kata gue
"iya iya gpp sok aja, kaya kesiapa aja, gih naik ke atas nanti ada makanan enak" kata bokapnya
"wih makanan apa pah?" kata diamas
"ada deh pokoknya enak" kata bokapnya
"dasar perut tanki, yang di pikirin makan mulu, awas lo obes" kata gue
"bodo amat selama gue masih bisa makan gue mau makan banyak" kata dimas
"yaudah kita naik dulu ya om titip dimasnya om" kata gue pamit duluan
"eh ini rumah gue anjing" kata dimas
"rumah bokap lu ini, bukan rumah lu" kata gue
"tetep aja woe" kata dimas

setelah di kamarnya kita bersantai-santai sebentar mumpung kamarnya dimas dingin kan pakai AC enaknya sih tidur tp ada misi yang harus gue jalani. Gue tidur-tiduran di atas kasurnya dimas dengan gaya sesuka hati alias berantakan, dan tiara ada di karpet duduk senderan ke kasur tempat gue berada.

Tidak lama kemudian asisten rumah tangga nya dimas datang dan memberikan makanan enak, yaitu Pizza yang kita sukai, oke ralat, yang gue sukai karena gue memang suka beginian, oke skip. Setelah memakan pizza ini saatnya berbicara agak serius untuk masa depan tiara, gue kasih kode ke nanda biar dia ngomong duluan ke tiara baru gue nyusul dan dia menyanggupi.

"tiaraaaa" kata nanda
"apaan nan?" kata tiara
"kita mau ngomong serius" kata nanda
"ngomong apaan?" kata tiara
"pokoknya ngomong serius" kata nanda
"iya apaan sayang? main lagi? atau apaan?" kata tiara
"kamu harus terima ini form yank" kata gue
"ini form apaan yank?" kata tiara
"baca aja deh" kata gue
"apaan sih penasaran" kata tiara ngambil form yang gue sodorin ke dia

Dia membacanya dengan serius dan sesekali melihat ke kita semua dan kode dari kita hanyalah mengangguk untuk kebaikan dia juga soalnya.

"ini serius aku di suruh ikut beginian?" kata tiara
"serius" kata kita semua
"ada apa sih tiba-tiba nyuruh gue ngisi beginian?" kata tiara
"ga ada apa apa raaaa" kata nanda
"gak asli ini ada yang aneh, ada apaan sih?" kata tiara
"ga ada apa apa ra ya kita pengen lu ambil itu aja" kata martin
"kamu nih cantik yank, manis, badan oke, semuanya okelah, udah ambil aja gpp yank lumayan percaya deh" kata gue
"kallau aku ambil ini...." kata tiara
"waktu buat aku sama kamu berkurang, ya aku tau dan aku ga masalah, percaya sama aku kalau kamu jauh lebih butuh itu" kata gue
"yaudah biar aku pikir pikir dulu ya" kata tiara
"ga perlu di pikir ra, tinggal ambil,isi, ttd, kelarrrrrr, apa sudahnya sih" kata dimas
"gamungkin ra wildan melakukan ini tanpa sebab kan ra itu ga mungkin banget" kata nanda
"perlu pulpen?" kata martin
"yaudah kamu bawa aja dulu ke rumah kamu pikirin ra, nanti mau atau engganya bilang ya, mau liwat sms kek atau ngomong langsung, oke?" kata gue
"iya iya, makasih ya" kata tiara

Setelah memberikan form itu kita semua kembali seperti biasa tawa, canda, sama hal hal konyol, tetapi ada yang beda matanya toara masih mengatakan kenapa dan bingung, pada saat itu gue cuman bisa pegang tangan dan meyakinkan kamu baik baik aja.

setelah cukup lama di rumah dimas malam pun sudah datang, kita semua akhirnya pulang, selama perjalanan tiara meluk gue dengan erat gue yakin doa masih bingung, tiba tiba di sodorin buat jadi model, emang cantik sih nih bocah. Setelah nganterin tiara pulang gue lanjutkan pulang juga le rumah, sampai dirumah seperti biasa salim sama ortu lalu naik ke atas ke kamar gue. 

"ahhhhh sudah terlaksanakan" kata gue rebahan di kasur
"apa yang sudah terlaksanakan dek?" kata mbah bram
"saya sudah melaksanakan untuk mencarikan kerjaan buat tiara mbah" kata gue
"model itu apa dek?" kata nyai lim
"nyai, model itu orang yang di foto-foto atau di ambil gambarnya untuk di jadikan sesuatu dan agar enak untuk di lihat" kata gue
"seperti lukisan?" kata nyai lim
"oke ngertinya lukisan ya, lukisan juga bisa kok nyai" kata gue
"baik dek wildan" kata nyai lim
"sepertinya dek wildan lebih baik istirahat sekarang, dek wildan sudah kelihatan lelah" kata mbah bram
"makasih mbah, saya istirahat dulu kallau gitu ya" kata gue
"baik dek wildan" kata mbah bram

hari ini gue akhiri dengan istirahat di kamar dan tidur dengan tenang walau tidak setenang biasa, gue nyuruh pacar gue kerja, kemungkinan gue putus adallah ada tapi itu setimpal kok dengan apa yang akan di hadapi. Gue hanya berharap pengelihatan yang gue lihat kemarin adalah bohong.


EmoticonEmoticon