Cerita Campur - Kembalinya Nyai Gun
Saat dikamar Tiara yang sejuk ini sama kaya yang punya setelah di lempar bantal yang empuk jadi gue bisa tiduran. Gue liat si dimas agak cemas karena kejadian tadi subuh gara-gara itu hadeh males gue mikirnya jadi ga diri malah nyungsep. Nanda jelas di sampingnya dimas pegangan tangan sedangkan tiara? masuk kamar mandi gatau ngapain deh. Gak lama dia keluar dengan tanktop abu abu dan gue ga liat lati BH nya berarti dia ga pake BH kan, okelah yang mau mojok sono pedofil lu semua. Tiara duduk tepat di atas kepala gue.
"yank sini" kata dia nepuk-nepuk pahanya
"emang gapapa?" kata gue
"ya gapap sini dong" kata tiara
"yaelah lu jual mahal banget di kasih paha noh" kata dimas
"berisik lu mau gue bongkar?" kata gue
"sssstttttt" kata dimas jarinya di mulut
"ada apa sih emang?" kata nanda
"gak kok ga ada apa apa" kata dimas nyengir
"nyengir lo sono" kata gue
"ada apa sih wil? penasaran gue" kata nanda
"sssttttt" kata dimas
"tau tanya aja pacar lu tuh" kata gue
"apaan sih yank ih" kata nanda maksa
"ga ada apa apa yank" kata dimas
"celana dalem gue balikin woe" kata gue
"diem napa lu nyet" kata dimas
"apaan sih kasih tau ga" kata nanda
"ahhhh jelasin wil gue males" kata dimas
"yaudah bener ya, jadi gini tadi subuh ada yang gedor kamar gue tuh pacar lu dia minta tolong bingung harus gimana abis semalem mimpiin cewe bugil montok lagi katanya...." kata gue
"gue ga bilang gitu nyet" kata dimas lempar bantal
"hahaha terus ehhh katanya celana dalemnya ada yang lengket-lengket ga betah jadi minjem celana dalem gue deh, soalnya celana dalemnya abis" kata gue
"ih aku ga ngerti" kata nanda
"akil baligh bukan yang?" tanya tiara
"Thats it" kata gue
"huahahahhahahhaa yank yank emang kenapa ga ngomong sih? kan bisa bangunin aku..." kata nanda
"ngaco kamu bisa bantu apaan?" kata dimas kesel
"siapa tau bisa bantuin bersihin hehe" kata nanda centil
"dihhhh ogahhhhhhh" kata dimas
"terus gimana??" kata tiara
"iya aku suruh mandi besar hehe biar bersih" kata gue
"pantesan aja aku ga liat nyai gun dari tadi" kata tiara
"nah itu dia lagi di krangkeng nyai gunnya" kata gua
"wiii jadi keren dong yang?" kata nanda
"ya mana aku tau belom juga liat" kata dimas.
Seharian ini kita ngolok-ngolok dimas gara-gara jadi dewasa doang, Kalau tidak salah pas SMP ini jakun gue sudah mulai ada jadi agak ngebass suaranya
(Speaker kali *eh T_T). Selama di kamar tiara gue cuman tiduran di pahanya dan dia sesekali nyium pipi gue atau kadang mainin idung gue.
"raaaa geli mainin idung ga ada yang lain apa" kata gue
"apa atuh? ini?" kata tiara nyari puting gue dari luar baju
"ehhhhhhh gak gak gak lebih geli" kata gue
"wah wah wah lu berdua udah sampe mana latihannya? udah puting-puting aja" kata dimas nyengir
"tau ih wildan parah ya ternyata yank" kata nanda
"bukan gue nandaaaaaaaaaa, dan kita ga ngapain-ngapain otak lu berdua kacau ya" kata gue
"bukan gitu wil abis lu berdua kayaknya gimana gitu" kata nanda
"otak ngeres" kata gue
"tau ihhh aku sama wildan ga ngapain-ngapain cuman mainin idungnya aja nih" kata tiara mencet-mencet idung gue
"atuh yang nanti pesek" kata gue
"gak bakal kan tulangnya KUAT" kata tiara
"wah udah main KUAT-KUAT aja nih" kata dimas
"gak ngapain ngapain setan" kata gue
"ah ga percaya" kata dimas
"ciuman doang sih dikit yah yank ya" kata tiara senyum
"di bilangin lagi, bodo ah yang" kata gue merem di pahanya mau tidur
"deuhhhh pantes aja seger tuh bibir" kata dimas
"rasanya ciuman gimana ra" kata nanda
"ya gitu anget, susah deh jelasinnya, emang lu berdua ga ciuman?" kata tiara
"engga boro-boro ciuman nih pacar gue tidur ngorok kerjaannya" kata nanda
"hehehe maap yang" kata dimas
"cobain aja nanti kalo gitu" kata tiara
"dihhh gamau ogah" kata nanda
Kita becanda-becanda di kamar kecuali gue, karena gue tidur di pahanya tiara, dan gue di suruh naik ke kasur sama tiara sedangkan dia sama nanda ke bawah di panggil mamanya entah ngapain nyiapin makanan atau apalah gue ga peduli bukan rumah gue. Gue ketiduran soalnya kamarnya enak banget adem ga ada gangguan, ada sih di ventilasi jendelanya ada cewe ngintipin gitu mukanya serem tapi bodo amat gue cuek, dimas juga kayaknya tidur deh.
Pas bangun gue liat tiara di samping gue duduk ngelus rambut gue sedangkan gue liat dimas kepalanya di pahanya nanda masih tidur.
"ehhh kamu udah bangun" kata tiara
"hemmm aku lama ya tidurnya" kata gue
"gapapa sayang kamu tidurnya enak banget seneng liatnya heheh" kata tiara
"tadi kamu sama nanda ke bawah ngapain yank?" kata gue
"ohhh tadi siapin makanan taunya pas aku mau panggil kalian berdua eh tidur yaudah aku ambilin buat kamu pas bangun tuh makanannya" kata tiara nunjuk ke meja kamarnya
"makasih ra" kata gue duduk
"dah cuci muka dulu sana mandi" kata tiara
"oke deh pinjem kamar mandinya ya" kata gue
"pake aja" kata tiara
Akhirnya gue bangun dan mandi malem bukan sore lagi malem gatau jam berapa, gue liat beberapa sempaknya tiara di gantung disana warna warni, bagus gue yang liat coba dimas yang liat heboh dah tuh anak. Setelah mandi guepun makan yang udah di siapin sama tiara tadi.
"yank tuh celana dalem kamu di kamar mandi umpetin dulu" kata gue
"kenapa emang?" kata tiara
"keburu dimas bangun terus otaknya mesum" kata gue
"bener tuh ra umpetin dulu gih" kata nanda
"iya iya aku umpetin" kata tiara lari ke kamar mandi
Setelah itu berselang entah beberapa lama dimas tiba-tiba bangun dari tidurnya dan melanjutkan mandi sayangnya dia ga liat pelangi bergelantungan tadi. Malampun tiba dan kita semua sudah mengantuk bokapnya tiara dateng ke kamar.
"ayo udah malem semua pada tidur, mau pake kamar di bawah ga?" kata bokapnya
"boleh om" kata gue
"ahhhh papa kalau mereka di kamar aku aja gimana?" kata tiara memohon
"emang gapapa mereka di kamar kamu?" kata papanya
"gapapa pah kemarin aja pas di rumah wildan kita semua sekamar kok" kata tiara
"yaudah boleh tapi ati-ati ya" kata bokapnya
"oke pahhhh, makasih papa" kata tiara seneng
Bokapnya pergi dan sepertinya tidur, tiara menutup kamarnya dan mengunci pintu, karena dengan sopan santun gue sama dimas tidur di karpet aja sedangkan cewenya di atas kasur. Gue sama dimas masih belum bisa tidur, dan akhirnya kita ngobrol aja deh.
"wil cewe-cewenya udah pada tidur belum?" kata dimas
gue duduk ngecek cewe-cewe, "udah kenapa emang? mau mesum lo?" kata gue
"kaga ah ngaco lu" kata dimas
"terus mau ngapain?" kata gue
"iya gue mau ngomong gue penasaran Nyai Gun di apain ya sampe sekarang belom pulang ke gue" kata dimas
"kalo kemarin sih mbah bram meditasi katanya segala macem entahlah, kalo ular lu ga ngerti gue emang kenapa?" kata gue
"gue takut ga balik aja kangen gue sama ular gue" kata dimas
"ga bakal kenapa-kenapa percaya deh sama gue, ular lu tuh punya bakat spesial yang lu gatau" kata gue
"hah bakat apaan?" kata dimas
"bakal ngibulin orang sama kaya yang punya" kata gue
"setan gue serius anjing" kata dimas
"ya mau gimana lagi gue gatau, beda jenis sama beda aliran" kata gue
"iya sih moga moga baik dah, eh lu sama tiara gimana kemarin?" kata dimas
"gimana apanya?" kata gue sok bego
"ga usah bego napa, ciumannya gimana?" kata dimas
:iya gitu aja sih ciuman biasa, rasanya beda deh sama cium lu di cium cewe" kata gue
"terus ngapain lagi" kata dimas tiba-tiba semangat
"ya ga ngapain-ngapain nyet kenapa lu yang nafsu" kata gue
"ya kan gue penasaran" kata dimas
"tuh pacar lu disitu, nah sekarang lu kesitu terus bergulat dah sono gue pura-pura gatau" kata gue
"dihhhh rumah orang bego" kata dimas
"oke rumah lu ya" kata gue
"dihhh mending ama bokap gue boleh kaya di rumah lu" kata dimas
"kampret" kata gue nendang kakinya
Kita akhirnya tidur entah mimpi apa gue lupa, lagi enak tidur tiba-tiba ada yang nimpa badan gue.
"ayang" entah suara siapa
"hemmmm" gue bangun
"ayang bangun" kata tiara ternyata dia di atas badan gue
"ayang kenapa di atas aku itu ada dimas ih" kata gue
"gapapa dia tidur gitu, temenin aku ambil minum yu" kata tiara
"sekarang?" kata gue
"iya sekarang yuk" kata tiara
"iya iya ayo" kata gue
Kita berdua menuju dapur, karena ke dapur sekalian aja deh minum juga, jadi segelas berdua gantian. Ternyata bukan minum aja, tiara meluk gue dan nyium gue lagi jadi kali ini ciuman sambil diri, ini yang belum pernah, cukup aneh sih karena awal-awal kali ya, ini tiara lagi diri aja mulutnya ga bisa diem pengennya nempel mulu tapi gak lama mbah bram muncul.
"hemmm kenapa mbah kok nongol?" kata gue
"gapapa dek tadi abis ngusir setan yang disana" kata mbah bram
"emang kenapa setannya?" kata gue
"setannya ngeliatin dek dimas terus saya ga suka" kata mbah bram
"yaelah mbah bram cemburu sama setan?" kata gue
"cemburu itu apa ya dek?" kata mbah bram
"aduh mbah nanyanya nanti aja deh otak saya lagi macet mbah" kata gue
"macet itu apa ya dek?" kata mbah bram
"yaudah nanti aja ya mbah bram aku jawabnya" kata gue
"baik dek saya permisi dulu" kata mbah bram
"oke mbah tapi jangan jauh-jauh ya nih rumah banyak isinya" kata gue
"baik dek" mbah bram menghilang
"emang banyak ya yank?" kata tiara
"banyak emang kamu malem-malem belum pernah keliling rumah? aku aja bisa rasain auranya" kata gue
"gatau sih ga pernah juga keluar tengah malem gini di belakang sana" kata tiara nunjuk taman belakangnya
"jangan deh disana asik-asik setannya jail kamu disini aja sama aku" kata gue
"iya deh, eh tapi ke atas lagi yu keburu papa bangun kan ribet" kata tiara
"yaudah ayo aku juga masih ngantuk" kata gue
Sebenernya sedikit kecewa sih ga lama kaya kemarin cuman gapapalah, seenggaknya dapet vitamin libido sedikit. Kita berdua naik ke atas kamarnya tiara dan melanjutkan tidur dan gue tidur kembali di samping pacar mahoan gue, ya dimas siapa lagi sampe sekarang juga masih, kadang..... Paginya gue bangun dan gue liat Tiara senyum dan ngasih tanda jari di bibirnya yang berarti diem gue bingung jadi gue ngangkat bahu gue, dia nunjuk ke depannya dimas, ternyata NYAI GUN balik dengan selamat ke dimas, tentu gue memberikan selamat ke nyai gun dan dia hanya senyum dan mengucapkan terimakasih ke gue. Guepun punya ide buat bangunin dimas, gue suruh Nyai Gun melilit badannya dimas yang lagi tidur biar dia bangun sedikit ada rasa terkejut.
"aghhhhh sakit sesek gue" kata dimas yang masih seperempat sadar kayaknya
"ini apaan anjir sakit banget" kata dimas masih merem
"bangun dulu makanya lu nyet" kata gue lempar bantal
dimas membuka matanya dan langsung melek seketika "Nyaiiiiiiiiii, nyai balik" kata dimas mencoba melepaskan lilitan nyai gun
"ga bisa lepas we mampus" kata gue
"ahhh ini pasti ide lu nyet, nyai lepasin aku nyai" kata dimas
Nyai gun melepaskan lilitannya dan memeluk badannya nyai gun yang sedkit membesar itu, entah di kasih ajian apalah gue ga ngerti beda ini hitam sama putih, ular dan macan, bodo sama oon, jelas beda sama kaya yang punya beda juga tingkahnya. setelah memeluk nyai gun dia ngobrol-ngobrol sama nyai gun dan di tanya-tanya nyai gun cuman bilang "saya masih belum boleh memberi tahu dek dimas" gitu doang sih aneh gue jin-jin pada pelit semua. Dimas dengan senangnya dan ngomong ke gue.
"nyai gun balik wil seneng gue" kata dimas
"terus?" kata gue
"hemmm gimana kalo kita teslah sama macan lu" kata dimas
"ogahhhhhhh lu kira mainan" kata gue
"dih gue penasaran ini kaya apa" kata dimas nunjuk nyai gun
"yaudah lu cari musuh sono di luar kenapa ajak gue" kata gue
"yaudah sih tes doang" kata dimas
"ogah sumpah males, ga usah di bawa ribet napa" kata gue
"sekali aja" kata dimas
"O.G.A.H. sekali gamau tetep gamau, buat apa gue lawan sahabat gue sendiri nyet, dah ah" kata gue
"ihhh so sweet padah lu demen gue" kata dimas
"najis jauh-jauh lu nyet" kata gue jauhin dimas
Jadi akhir dari cerita ini ya gini kita liburan di rumah tiara, dan setelahnya dapet di rumahnya dimas dan lalu terakhir di rumahnya nanda, di dua rumah itu jelas gue sama tiara ga bisa ngapain-ngapain. Di rumah nanda kita pisah ranjang dan kamar, di rumah dimas dia balikin sempak gue yang udah dia cuci, dan kita ga bisa ngapain-ngapain soalnya kamarnya dimas cuman boleh di tutup ga boleh di kunci yang artinya tiap malem orang tuanya ngecek dimas.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
EmoticonEmoticon